Minggu, 13 April 2014

UN 2014 DIBUKA OLEH KEPALA MADRASAH

0 komentar
Tanjung Morawa (PGMI TAMORA)-Hari Senin 14 April 2014 sekitar pukul 07.10 WIB Kepala MAS YP. Haji Datuk Abdullah Tanjung Morawa membuka secara resmi pelaksanaan UN TP.2013/2014 di MAS YP. H. Datuk Abdullah Tanjung Morawa. Setelah membacakan tata Tertib UN, dalam sambutannya Kepala madrasah Sawiyanto, S.Pd.I, M.A mengatakan bahwa selama UN berlangsung para peserta yang berjumlah 25 orang itu supaya menjaga kelancaran dan keamanan ujian agar UN terlaksana dengan sukses. Beliau juga mengingatkan kepada peserta agar peserta berhati-hati dan cermat dalam menjawab soal yang diujikan, dan jangan lupa memeriksa biodata peserta yang ada di LJ UN, sebab jika datanya tidak valid maka akan terjadi humaneror pada pemeriksaan komputer nantinya. Acara Pembukaan di awali dengan membaca Ummul Qur'an/Surat Al-Fatihah dan di tutup dengan do'a yang langsung dipimpin oleh Kepala madrasah. Pembukaan UN di ikuti juga oleh Pengawas Ruang UN sebanyak 4 (empat) orang berasal dari Ponpes Mawaridussalam dan Pengawas Independen dari Perguruan Tinggi serta panitia UN MAS YP. Haji Datuk Abdullah Tanjung Morawa.

Tata Tertib Peserta UN TP. 2013/2014:

  1. Peserta UN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai.
  2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Pelaksana UN Tingkat Sekolah/Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan, tanpa diberi perpanjangan waktu.
  3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ke Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan.
  4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di dalam ruang kelas di bagian depan.
  5. Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.
  6. Peserta UN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yangdisediakan oleh pengawas ruangan.
  7. Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menandatangani pernyataan “mengerjakan UN dengan jujur”.
  8. Peserta UN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya kepada pengawas ruang UN dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
  9. Peserta UN diberi kesempatan untuk mengecek ketepatan  antara cover naskah dan isi naskah serta mengecek kelengkapan soal, mulai dari kelengkapan halaman soal sampai kelengkapan nomor soal
  10. Peserta UN yang memperoleh naskah soal/LJUN cacat atau rusak, maka naskah soal tersebut diganti dengan naskah soal cadangan yang terdapat di ruang tersebut atau di ruang lain.
  11. Peserta UN yang tidak memperoleh naskah soal/LJUN karena kekurangan naskah/LJUN, maka peserta yang bersangkutan diberikan naskah soal/LJUN cadangan yang terdapat di ruang lain atau sekolah/madrasah yang terdekat.
  12. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
  13. Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas  ruang UN.
  14. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait.
  15. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.
  16. Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.
  17. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang:
  • menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
  • bekerjasama dengan peserta lain;
  • memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
  • memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
  • membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian;
  • menggantikan atau digantikan oleh orang lain

0 komentar:

Posting Komentar

 
Perencanaan merupakan bagian penting dalam mewujudkan tujuan. Kegagalan dalam perencanaan berarti merencanakan kegagalan. Perencanaan harus berbasis pada kebutuhan atau need assessment dan berkelanjutan (Direktur Pendis Kemenag RI)