Minggu, 03 November 2013
KEKUASAAN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Oleh :
Sawiyanto, M.A
PENDAHULUAN
Dilandasi dengan
sabda Nabi Muhammad SAW “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu
pasti akan di mintai pertanggungjawaban apa yang dipimpin” . khususnya dalam
dunia pendidikan khususnya di madrasah sudah seharusnya masalah kepemimpinan
menjadi topik yang paling urgent demi menciptakan suasana madrasah yang
kondusip dan berwibawa. Kepemimpinan pendidikan merupakan
suatu penomena kemampuan seseorang dalam menggerakkan, membimbing dan
mengarahkan orang lain dalam kerjasama pelaksanaan pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Hal ini sejalan dengan filosofi kepemimpinan yang (pada
dasarnya) menjunjung tinggi asas hubungan kemanusiaan (Human Relation Ship).
Dalam
efektifitas kepemimpinan, paradigma yang lebih mendekati kebenaran ilmiah
–mengenal pemimpin yang baik – adalah seorang yang mempunyai kecendrungan untuk
tidak mengganggap diri sendiri sebagai orang yang serba mengetahui dan berusaha
untuk menyesuaikan kelompok, tidak menyandarkan diri pada kedudukannya,
prestasinya dan kekuasaannya, akan tetapi pada kemampuannya untuk menjalankan
kepemimpinan yang dinamis dan menghubungkan diri dengan kelompoknya dan
sebailknya kelompok dengan pemimpin. Kecendrungan-kecendrungan itu, dengan
sendirinya menunjukkan kekuatan dan pengaruh pemimpin dalam kepemimpinannya.
A. Definisi
Kekuatan dan Pengaruh (Dalam Kepemimpinan Pendidikan)
Sebagai
unsur pokok kepemimpinan, kekuatan dan pengaruh seorang pemimpin merupakan
aspek yang paling krusial yang menjadi barometer keberhasilan kepemimpinannya.
Merujuk kepada kamus besar bahasa Indonesia (Media Pustaka Phoenix, 2009),
kekuatan adalah tenaga, gaya atau kekuasaan. Sedangkan pengaruh adalah daya
yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau perbuatan seseorang.
Dengan
demikian kekuatan (dalam konteks kepemimpinan pendidikan) adalah daya yang
ditimbulkan seorang pemimpin dalam otoritasnya pada kepemimpinan pendidikaan.
Sedangkan pengaruh merupakan representasi dan kekuatan yang dapat membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan anggota dalam mewujudkan situasi atau iklim
kerja sama dalam kepemimpinan pendidikan.
B. Faktor
Yang Mempengaruhi Kepemimpinan Pendidikan.
Dalam
menjalankan tugas kepemimpinannya, seorang pemimpin pendidikan dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang mewarnai pola kepemimpinan, diantaranya ;
1. Factor
Ilegal
Pemimpin
pendidikan akan berhadapan dengan peratuan-peraturan formal dari instansi
sturuktural yang berada diatasnya. Misalnya falsafat pancasila, Undang Undang Dasar
1945, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, serta undang-undang lainnya akan
mempengaruhi pola kepemimpinan pendidikan. Demikian pula dalam kaitannya dengan
standar yang berkaitan dengan pengangkatannya sebagai pemimpin pendidikan (Misalnya;
Sertifikasi, Pola penyeleksian, Kualifikasi Professional).
2. Kondisi
Sosial Ekonomi dan Konsep-Konsep Pendidikan.
Faktor ini
memungkinkan tersedianya sumber-sumber dan fasilitas pendidikan dalam
memperlancar proses pendidikan termasuk pemahaman pemimpin terhadap tujuan
pendidikan yang akan mewarnai tindakan kepemimpinannya.
3. Hakekat
dan Ciri Sekolah
Merupakan
faktor yang berkaitan dengan ciri dan hakikat para staf, murid dan jenis
sekolah, sistem administrasi, kurikulum dan pendekatan yang digunakan dalam
sistem pendidikan.
4. Kepribadian
Pemimpin Pendidikan dan Latihan-Latihan.
Tidak dapat
dipungkiri bahwa individu (pemimpin) membawa sesuatu dalam jabatannya. Energy,
loyalitas, paradigma dan atribut professional yang melekat padanya akan
berpengaruh terhadap sistem kepemimpinan. Selain itu, pendidikn tambahan dan
latihan-latihan juga akan memperkaya jabatan kepemimpinannya.
5.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam teori pendidikan.
Tugas
kepemimpinan pendidikan dipengaruhi oleh berbagai perubahan teori dan metode
aktifitas belajar, konsep-konsep pertumbuhan dan perkembangan anak membawa
implikasi terhadap prosedur pengajaran dikelas. Prubahan dan perkembangan
kurikulum juga menghendaki persiapan kepemimpinan dan keterampilan kepemimpinan
yang baru. Perubahan dalam teori-teori pendidikan akan mengubah strategi
pengelolaan dan kepemimpinan.
C.
Keterampilan Dalam Kepemimpinan Sebagai Kekuatan Pemimpin Pendidikan.
Kepemimpinan
merupakan salah satu aspek manajerial dalam kehidupan organisasi yang merupakan
posisi kunci. Karena kepemimpinan perperan sebagai penyelaras dalam proses
kerjasama antar manusia dalam organisasi. Walaupun berasal dari berbagai latar
belakang budaya yang berbeda. Menurut R.E Byrd (1987) seorang pemimpin
setidaknya memiliki lima keterampilan, antara lain ;
1. Pemberian
Kuasa (empowerment) adalah pembagian kuasa oleh pemimpin terhadap
bawahannya.
2. Intuisi
(intuition) adalah keterlibatan pemimpin dalam menatap situasi,
mengantisipasi perubahan, mengambil resiko, dan membangun kejujuran.
3. Pemahaman
Diri (self understanding) adalah kemampuan untuk mengenali
kekuatan-kekuatan atau hal-hal positif yang ada pada dirinya dan kemampuan
dalam menetapkan upaya mengatasi kelemahan yang ada pada dirinya.
4. Pandangan
(vision) adalah keterlibatan dirinya dalam mengimajinasi kondisi lingkungan
yang berbeda-beda serta dalam mengimajinasikan suatu kondisi untuk memperbaiki
lingkungan organisasi.
5. Keselarasan
(congruence value) adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami
nilai-nilai yang berkembang dalam organisasinya, nilai-nilai yang dimiliki
bawahannya, serta dalam memadukan dua nilai itu menuju organisasi yang efektif.
D. Kekuatan
Sebagai Barometer Kepemimpinan.
Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan menjalankan suatu
tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pada
situasi tertentu. Maka, seorang pemimpin adalah orang yang memberi inspirasi,
membujuk, mempengaruhi dan memotivasi anggota dalam suatu kerjasama untuk
mencapai tujuan. Sebagai barometer kepemimpinan, unsur-unsur kekuatan
diantaranya ;
a. Inspirasi,
merupakan unsur tertinggi dari kepemimpinan, seorang pemimpin harus mempunyai
daya tarik personal atau menjadi suri tauladan agar bisa memberi inspirasi.
b. Persuasi,
adalah aspek penting dari peran seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus bisa
mengubah pikiran bawahannya atau bertindak tegas.
c. Pengaruh,
sering didefinisikan sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan tertentu.
d. Motivasi,
merupakan bagian inti dari tugas pemimpin. Motivasi adalah tantangan utama yang
sudah ada sejak lama di dalam tugas kepemimpinan yang mengacu kepada prilaku
aktual. Teori
motivasi Maslow (1943) yang dikenal dengan istilah Maslow’s Need Hierarchy Theory dalam Husaini Usman menyatakan,
kepuasan kerja dilatarbelakangi oleh faktor-faktor: a) imbalan jasa, b) rasa
aman , c) Pengaruh antarpribadi, d) kondisi lingkungan kerja, e) kesempatan
untuk pengembangan dan peningkatan diri.
Daftar Pustaka
Byrd, R.E., Organizational Dynamics, Summer 1987.
Dessler Gary. Manajemen
Sumber Daya Manusia, terj. Triyana
Iskandarsyah. Jakarta: Prenhallindo, 1997.
Dubin, Andrew J. , The Complete Ideal’s Guades Leaderdship,
Jakarta; Prenada, 2006.
Fahmi Irham. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Penerbit Alfabeta,
2010.
Husaini Usman, Manajemen: Teori,
Praktik dan Riset Pendidikan, Edisi 3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. 4. Jakarta: PT.
Media Pustaka Phoenix, 2009
Madhi, Jamal, Menjadi Pemimpin Yang Efektif dan Berpengaruh,
Bandung; Syaamil Cipta Media, 2001
Siagian, Sondang P., Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta;
Rineka Cipta, 1991.
Sujak, Agi, Kepemimpinan Manajer; Eksistensinya Dalam Prilaku Organisasi,
Jakarta; Rajawali 1990.
Soetopo, Hendiyat & Wasty Soemanto, Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan,
Jakarta; Bina Aksara, 1988.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar