Kamis, 19 September 2013

Cara Mengatasi Agar Siswa Tidak Ribut Dalam Kelas

1 komentar
Oleh: Sawiyanto, S.Pd.I., M.A.
Tulisan ini saya buat untuk memberikan tips kepada guru khususnya di MTs dan MAS YP. Haji Datuk Abdullah Tanjung Morawa. Bagaimanaa mengatasi agar siswa tidak ribut dalam pembelajaran?
Dalam konsep pembelajaran kuantum kita mengenal prinsip bahwa semuanya memiliki tujuan. Artinya adalah dalam proses pembelajaran harus diupayakan agar semuanya memiliki tujuan bagi terlaksananya pembelajaran dengan baik, efektif, yang terkait dengan komunikasi maupun alat maupun media dalam kelas.
Siswa ribut biasanya ada sesuatu yang tidak benar dengan proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru. Boleh jadi ada sesuatu yang lebih diminati bagi siswa dibanding proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan oleh guru. Itu sebabnya, maka hal yang membuat siswa lebih tertarik harus didayagunakan untuk mendukung proses pembelajaran.
Guru harus mampu membaca situasi siswa ketika mengajar, kemudian menyesuaikan aktivitas pembelajaran dengan situasi tersebut. Hal ini sangat penting, agar proses pembelajaran berlangsung dengan lancar.
Idealnya, guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan situasi dan kosentrasi hati setiap siswa di kelas. Namun ini agaknya tidak mungkin. Oleh karena itu cukuplah jika guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan suasana hati sebagian besar siswa di kelas.
Bagaimana caranya?. Pertama, masukilah dunia siswa. Guru dapat memasuki dunia siswa dalam pembelajaran melalui pertanyaan pancingan yang mengarah pada sesuatu yang sedang menjadi topik perbincangan siswa. Atau, guru mencermati apa yang sedang menarik perhatian siswa, kemudian membicarakan sesuatu yang menarik dari apa yang diperhatikan siswa tersebut (Jangan terlalu lama). Tujuannya adalah untuk mengarahkan kosentrasi siswa pada pelajaran.
Selanjutnya, cari hubungkan apa yang diperbincangkan tadi dengan materi pelajaran, sehingga siswa memberikan perhatian kepada pelajaran. Jangan dipaksakan! Jika sebentar saja perhatian siswa kembali ke hal di luar pelajaran, maka berarti pelajaran hari itu memang tidak menarik bagi siswa.
Dalam situasi seperti ini guru harus cerdas dan kreatif untuk mengubah pelajaran yang tidak menarik itu menjadi menarik bagi siswa. Temukan, apakah karena metode yang tidak tepat, materi yang terlalu sulit, komunikasi yang monoton tidak menginspirasi, atau karena tidak digunakannya media pembelajaran yang sesuai.
Apabila sudah ditemukan penyebab tidak menariknya pelajaran bagi siswa (kalah menarik dibandingkan dengan situasi di luar kelas), maka segera temukan solusinya, dan terapkan dalam pembelajaran. Anda akan menemukan bahwa sebenarnya tidak sulit mengelola situasi di kelas agar fokus pada pembelajaran ketika kita memang sudah mencintai pekerjaan kita, mencintai para siswa kita, dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan dan keberhasilan para siswa kita. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah “JANGAN BIARKAN SISWA SELALU PERMISI MENINGGALKAN KELAS DENGAN ALASAN YANG TIDAK EFEKTIF”.
Semoga bermanfaat..................(By Iwas)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Bunuh aja, gampang banget

Posting Komentar

 
Perencanaan merupakan bagian penting dalam mewujudkan tujuan. Kegagalan dalam perencanaan berarti merencanakan kegagalan. Perencanaan harus berbasis pada kebutuhan atau need assessment dan berkelanjutan (Direktur Pendis Kemenag RI)